khairiyati

Teruslah menulis....mana tahu di antara tulisan kita bisa mengispirasi dan memotivasi orang lain... ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Surat cinta untuk suami

Sudah menjadi agenda rutin disetiap momen peringatan Hari Amal Bakti (HAB) yaitu hari peringatan lahirnya Departemen Agama yang sekarang disebut dengan Kementerian Agama, yang diperingati setiap tanggal 3 Januari. Berbagai jenis perlombaan pun dilaksanakan untuk menyambut dan memeriahkannya. Begitu juga di daerah kami. Hal ini terlihat dari jadwal perlombaan yang disampaikan kepada setiap satuan kerja yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota.

Perlombaan dibidang olah raga sudah pasti dilaksanakan, sebut saja perlombaan badminton, tenis meja, bola volly, futsal, sepeda santai dan tidak ketinggalan gerak jalan santai yang biasanya diikuti oleh keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota.

Begitu juga dalam bidang kesenian, seolah tidak mau ketinggalan beberapa perlombaanpun digelar, mulai dari lomba kasidah rebana, lagu asmaul husna dan mars darma wanita.

Untuk para pegawai fungsionalpun diadakan lomba untuk mengasah ketajaman dan kepintaran mereka dalam menulis dan meneliti hal-hal yang berhubungan erat dengan tupoksi mereka. Lomba penelitian tindakan kelas (PTK) yang diperuntukkan untuk para guru dan lomba untuk karya tulis ilmiah (KTI) untuk penyuluh agama.

Dari sekian banyak perlombaan yang akan dilaksanakan, ada satu perlombaan yang diangkatkan oleh Darma Wanita Persatuan Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota yang cukup menggelitik saya dan mungkin juga orang lain. Yaitu lomba menulis surat cinta untuk suami.

Saya tersenyum sendiri begitu membaca nama perlombaan ini, menulis surat cinta untuk suami… ahai…saya bergumam sendiri. Sepertinya lomba yang kelihatannya sederhana, tetapi membuat orang tidak berani untuk mengikutinya.

Semenjak dua puluh tahun belakangan, rasanya menulis surat adalah hal yang sangat jarang sekali saya lakukan. Atau mungkin juga bagi sebagian besar kita. Salah satu penyebabnya adalah semakin canggihnya alat komunikasi, yang membuat kita menjadi malas untuk menulis atau berkirim surat. Sehingga kebiasaan menulis surat pun semakin tersingkirkan.

Apabila kita ingin memberi kabar, kita cukup menelpon langsung seseorang yang ingin kita hubungi, atau mengirim pesan singkat lewat massengger, short massage(sms), dan whatshapp. Bahkan kita bisa berbicara dan melihat langsung melalui video call.

Padahal dahulunya sebagian kita mungkin sangat menyenangi dan menikmati kegiatan surat menyurat ini. Seorang teman begitu bahagianya menerima surat dari seseorang yang ditulis dikertas khusus yang mengeluarkan aroma mewangi, lalu membacanya berulang-ulang dan menyimpannya rapi di lemari.

Sekarang, setelah berkeluarga pernahkah kita menulis surat cinta untuk pasangan kita?. Mungkin sebagaian pernah melakukannya, dan sebagian yang lain belum pernah mencobanya. Karena menurut mereka untuk apa lagi menulis surat cinta, toh sekarang sudah terikat dalam ikatan perawinan dan hampir setiap hari pula bersua.

Sesekali mungkin kita harus mencoba menuliskan perasaan pada pasangan kita (sebut suami), agar ikatan batin kita semakin terjalin erat dan suami pun dapat mengerti apa sebenarnya yang dirasakan dan diinginkan oleh istrinya. Lewat goresan surat yang ditulis, suami dapat mengetahui betapa besar cinta istrinya. Adakalanya cinta juga perlu untuk diungkapkan dan dinyatakan, bukan dipendam begitu saja.

Kenapa dulu sewaktu masih remaja kita sangat pandai merangkai kata-kata untuk seseorang yang belum tentu jadi jodoh kita. Sementara sekarang untuk orang yang sudah pasti dimiliki, kita tidak mampu membuatnya??

Mari mencoba merangkai kata-kata untuk mengungkapkan seberapa besar rasa cinta kita kepada suami dengan menulis surat cinta untuknya. Biar benih-benih cinta itu semakin tumbuh subur direlung hati, sehingga mampu menutup peluang untuk orang yang ingin memisahkannya.

Bravo untuk ibu-ibu yang yang ikut dalam lomba ini.

Baiti jannati, 9 Desember 2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

merayu suami sendiri dalam bentuk tulisan ternyata bikin canggung juga ya bu, apalagi yang sudah lama menikah dan tidak biasa romantis2..heheheh

09 Dec
Balas

ya bu, terkadang kita merasa malu untuk mengungkapkan perasaan pada pasangan kita. barakallah bu...mg setelah ini ibu tidak canggung lagi..hehehe

09 Dec



search

New Post