khairiyati

Teruslah menulis....mana tahu di antara tulisan kita bisa mengispirasi dan memotivasi orang lain... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gadis Kecil Yang Unik

Gadis Kecil Yang Unik

#Tantangan Gurusiana ( Hari ke -12 )

Namanya Hafizha gadis kecil yang manis, umurnya baru lima tahun dan sekarang tengah belajar di taman kanak-kanak ( TK ). Sepintas bila kita melihatnya seolah tidak ada yang berbeda dengan dirinya, sama seperti gadis kecil seusianya, lucu dan menggemaskan. Namun apabila kita telah mulai berinteraksi dengannya barulah kita menyadari ada sesuatu yang berbeda.

Perkembangan fisiknya normal seperti anak-anak pada umumnya, tetapi dari segi psikomotornya agak berbeda. Disaat anak-anak yang lain sudah mulai bisa mengucapkan kata-kata mama, makan, minum dan lain sebagainya, ia belum bisa untuk mengucapkan hal tersebut. Sehingga bahasa isyarat menjadi bahasa yang paling dimengerti saat berkomunikasi. Diusianya sekarang ia masih belum bisa berbicara secara lancar, hanya beberapa patah kata saja yang keluar dari bibir mungilnya. Itupun tidak sering terdengar, bahkan penggilan mama yang biasanya sangat ditunggu-tunggu oleh seorang ibu, baru bisa dia ucapkan diusianya yang ke 3.5 tahun tentu saja ini sangat membahagiakan mamanya.

Untuk melatih gerakan motoriknya dan mempercepat perkembangan psikisnya, ia pun diikutkan dalam kegiatan BIMBA AIUEO. Di sana ia mulai belajar untuk melafalkan huruf demi huruf, menyusun angka-angka dengan pembelajaran yang sangat menarik dan menyenangkan. Tidak ketinggalan belajar bersosialisasi dengan orang lain sehingga sedikit demi sedikit mulai kelihatan perubahan dan perkembangannya dalam berbicara. Mamanya pun rutin membawa Hafizha untuk menjalani terapi dengan seorang dokter.

Setelah satu tahun belajar di BIMBA dan usianya sudah cukup untuk memasuki pendidikan di TK, mamanya memutuskan untuk mendaftarkannya di TK yang tidak jauh dari tempat mamanya bekerja. Seperti kebanyakan sekolah TK tentunya sangat banyak diisi dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan bernyanyi, menari, mengambar dan bermain. Dan kebetulan di TK ini ditekankan betul pendidikan tahfizh. Anak-anak diajak untuk menghafal ayat-ayat Al Qur’an sedini mungkin.

Hafizha pun tidak ketinggalan dengan semua kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, walaupun ia tidak segesit teman-temannya ia tetap bersemangat untuk mengikutinya. Terlebih lagi dalam pelajaran tahfizh. Ia sangat bersemangat untuk melafalkan ayat-ayat pendek yang di ajarkan oleh ustazahnya. Dan yang lebih mengherankan adalah ia sudah hapal beberapa surat yang terdapat dalam juz 30, seperti surat al Muthaffin sampai surat al Buruj dengan lancar. Padahal dalam berbicara ia sangat susah sekali berbicara dengan lancar seperti anak-anak usianya.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada Hafizha ini membuat ustazahnya takjub dan tidak mengira bahwa anak yang mengalami kesulitan dalam berbicara dengan gampangnya bisa melafalkan ayat-ayat al Qur’an. Hal ini tentu tidak terlepas dari kiat dan motivasi ustazahnya memancing keinginan muridnya bersemangat untuk menyetorkan hafalan mereka dengan memberi tanda bintang di tangannya dengan stempel yang dibuat khusus. Dan Hafizha pun menjadi lebih bersemangat sehingga ia lah anak yang paling duluan menyetor hapalannya kepada ustazah. Terlebih lagi mamanya tentu sangat bahagia dan bangga dengan perkembangan buah hatinya, yang bisa melibihi ekspektasi semula yaitu tujuan awal Hafizha di sekolahkan di TK adalah agar bisa bersosialisasi dengan anak-anak sebayanya, sekarang sudah sedemikian pesat perkembangannya.

Kecintaannya menghafal Al Qur’an tidak berlangsung di sekolah saja, kegiatan mengafal al Qur’an ini terus berlanjut sampai ke rumah, ia mengajak seisi rumah untuk membaca atau mendengarkan hapalannya lewat HP yang memang sudah disetting oleh mamanya, sehingga bila ia ingin menghafal ayat di rumah ia akan memberikan HP tersebut kepada siapa yang dia ingin mendengarkan hapalannya.

Kisah Hafizha ini semakin memperkuat keyakinan kita akan kebesaran Allah SWT dan kemulian kitab suci Al Qur’an. Entah karena itu pulalah sekarang ini ia sudah mulai berbicara dengan kata-kata yang sudah dimengerti oleh orang lain walaupun kata-katanya belum banyak keluar dari bibirnya.

Di samping suka menghapal ayat-ayat al Qur’an, Hafizha juga sangat nyaman dengan busana muslimahnya. Sudah menjadi kebiasaan mamanya kalau hendak berpergian memasangkan jilbab penutup rambutnya yang panjang sebahu itu. Sehingga begitu di suruh untuk membuka jilbab di depan orang lain ia akan berkata malu dilihat orang, masyaallah dari bibir mungil gadis kecil ini sudah terucap perasaan malu seperti ini. Sementara di luar sana banyak orang yang seharusnya menutupi perhiasan mereka malah asyik mengumbarnya untuk orang lain.

Tetap semangat Hafizha…

Baiti Jannati, 26 Januari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga Hafidza mnjadi anak sholihah. Aamiin

26 Jan
Balas

Aamiin.. terimakasih untuk doanya Bunda

26 Jan

Barakallah bunda...tulisan yang menginspirasi

26 Jan
Balas

Terimakasih Bun, barakallahu fiik...

26 Jan

Keren bun

26 Jan
Balas

Terimakasih Bunda yang selalu hadir disini dan selalu memberi semangat

26 Jan

26 Jan
Balas

Mana komennya nih tia

26 Jan



search

New Post