khairiyati

Teruslah menulis....mana tahu di antara tulisan kita bisa mengispirasi dan memotivasi orang lain... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pernikahan Dini

Pernikahan Dini

#Tantangan Gurusiana ( Hari ke-13 )

Seisi rumah kalang kabut karena Putri tidak ditemukan. Sudah sehari semalam dia tidak pulang dan tanpa ada kabar berita. Semuanya sudah berusaha mencari informasi keberadaan Putri. Bertanya kepada teman-temannya dan mengunjungi tempat yang biasa dia singgahi, tetap saja Putri tidak ditemukan, ia seperti hilang ditelan bumi. Malam itu menjadi malam yang panjang bagi ke dua orang tuanya, karena kabar tidak juga diterima. Barulah menjelang subuh kabar keberadaannya datang. Putri menelpon ayahnya dan mengatakan kalau ia sudah berada di luar kota dengan pacarnya. Ayahnya berusaha menekan amarahnya dan meminta agar anak gadisnya itu segera pulang. Putri pun akhirnya pulang ke rumah orang tuanya. Dan orang tuanya langsung menikahkan mereka berdua walaupun usianya baru 14 tahun.

Kisah di atas mungkin satu dari sekian banyak kisah serupa, betapa banyaknya anak-anak yang dinikahkan oleh orang tuanya karena anak-anak mereka telah melampaui batasan-batasan agama dan takut hal yang tidak diinginkan nanti terjadi. Menikah menjadi solusi terbaik menurut mereka, walaupun itu bukanlah satu-satunya jalan keluar mengingat usia mereka yang masih sangat muda.

Apakah kita akan membiarkan korban berikutnya?? Tentu tidak, lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasinya?

Menjaga generasi mendatang adalah kewajiban kita semua, orang tua, guru dan masyarakat. Kalau masing-masing kita memainkan peran kita dengan benar insyaallah masalah ini akan bisa ditekan. Lantas apa saja yang bisa lakukan? Di antara usaha yang dapat kita lakukan adalah :

1. Membangun komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak

Komunikasi menjadi sangat penting begitu anak-anak mulai memasuki masa remaja, dengan sering berkomunikasi dengan mereka maka kebekuan hubungan anak dengan orang tua akan mencair. Cerita pun akan mengalir dari bibir mereka tentang segala hal. Misalnya tentang bagaimana kegiatan mereka di sekolah, cerita kawan-kawannya atau bahkan orang yang dia sukai. Orang tua menjadi tempat curhat bagi mereka, sehingga tidak ada lagi yang dirahasiakan.

Dari curhatan mereka inilah nantinya bisa membuat orang tua tahu bagaimana mereka harus bersikap. Anak bukan lah seperti boneka, mereka punya hati dan keinginan. Ingin dimengerti dan disayangi oleh orang tuanya. Berikan mereka kasih sayang dan kehangatan dalam keluarga, bukan berarti kita memberikan kekebasan tanpa batas, berikan mereka rambu-rambu yang bisa menahan langkah mereka dari hal yang tidak dikehendaki. Jika hal ini sudah berjalan baik insyaallah anak akan berusaha mawas diri dengan sendirinya.

2. Sibukkan anak dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat

Remaja punya energy yang berlebih, mengungkung mereka untuk selalu berada di dalam rumah bukanlah suatu tindakan yang bijaksana, mungkin untuk beberapa waktu mereka akan menurut tapi dilain kesempatan justru ia akan memberontak. Pada saat itulah ia akan berbuat hal-hal yang menentang dari yang sudah ditetapkan orang tuanya. Sibukkan mereka dengan kegiatan-kegiatan yang positif sehingga membuat mereka merasa waktu mereka sekarang waktu yang sangat menyenangkan sehingga tidak ada niat ntuk melakukan hal lain yang bertentangan dengan agama. Misalnya di sekolah kegiatan ekstrakurikuler menari, menyanyi, dan kegiatan lainnya atau ikut andil di masyarakat seperti karang taruna.

3. Membangun karakter di sekolah

Di samping didikan di rumah, sekolah juga memegang peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak. Karena sebagian waktu mereka dihabiskan di sekolah. Misalnya kegiatan forum Annisa atau Forum Ar Rijal yang di lakukan di beberapa sekolah. Kegiatan ini mengajarkan anak-anak untuk menjaga diri mereka dari pergaulan yang tidak baik, dan bagaimana mereka harus membentengi diri mereka.

4. Menciptakan lingkungan yang kondusif

Peranan masyarakat tidak kalah pentingnya dalam menjaga sikap dan tinggah laku anak. Lingkungan yang kondusif dan tetap menjaga nilai-nilai agama akan melahirkan generasi yang menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak baik. Begitu juga sebaliknya. Sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap pelanggaran norma-norma yang terjadi tentunya akan semakin membuat pelakunya leluasa berbuat.

5. Beri penjelasan bahayanya pernikahan diri

Walaupun dalam Undang-undang No 1 tahun 1974 pasal 6 dijelaskan tentang batas minimal usia untuk menikah, untuk pria berumur 19 tahun dan untuk wanita 16 tahun. Tapi sebenarnya usia ini masih belum bagus untuk melangsungkan pernikahan karena fisik mereka belum siap secara sempurna apalagi psikisnya. Sehingga dikhawatirkan nantinya terjadinya berbagai gangguan kesehatan pada mereka. Begitu juga dalam psikisnya, karena usia mereka yang masih belia jika timbul konflik dalam rumah tangga mereka, mereka menyelesaikannya tanpa berfikir panjang sehingga bisa-bisa berakibat terjadinya perceraian.

Mari kita sama-sama menjaga buah hati kita agar berhati-hati dalam bergaul. Supaya tidak terjadi penyesalan nantinya.

Baiti Jannati, 27 Januari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nyambung dengan tulisan sy bunda..Ibu Dimanakah dirimu? hasil pernikahan dini

27 Jan
Balas

Waduh...bisa kolaborasi nih...Mantap bunda...

27 Jan

Mantap. Sukses ya yet

28 Jan
Balas

Terimakasih uni.. sukses juga juga untuk uni ...

28 Jan

Sangat menginspirasi

27 Jan
Balas

Terimakasih Bun..selalu hadir di sini.. salam hangat dari payakumbuh

27 Jan

Benar banget bu

27 Jan
Balas

Terimakasih Bu. Sudah mampir

27 Jan



search

New Post