Tantangan Gurusiana (Hari ke-27)

Berita kemarin siang yang tayang di salah satu TV swasta cukup menarik perhatian kami sekeluarga. Berita yang disajikan tentang seorang relawan yang memungut paku di jalanan yang disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka mengambil keuntungan dari mencederai orang lain. Melihat banyaknya kejadian yang dialami oleh pengandara motor, Pak Saimin (nama samaran) dengan beberapa orang temannya membentuk komunitas Saber (sapu bersih)Paku. Kegiatannya adalah menyisir jalanan untuk menemukan paku-paku yang sengaja disebar agar pengendara kendaraan mengalami kerusakan.

Yang sangat mengejutkan dari kegiatan saber paku yang dilakukan oleh Pak Saimin dengan temannya adalah mereka mampu mengumpulkan paku sampai berton-ton dalam satu hari. Kalau dilihat sepintas kegiatan yang dilakukannya amat sederhana tetapi dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa, mampu membuat orang lain terhindar dari hal yang dapat membahayakan diri mereka. Maka pantas saja kemudian reporter TV tersebut menyebut Pak Saimin seorang pahlawan, namun dengan rendah hati beliau menolak. Saya bukan pahlawan tetapi saya relawan jawabnya dengan santai. Jawaban yang luar biasa.

Pak Saimin adalah salah satu contoh dari sekian banyak orang yang berbuat hal-hal yang kelihatannya sepele tapi berdampak besar bagi orang lain.

Untuk bisa memberikan arti bagi orang lain kita tidak perlu menjadi orang besar terlebih duhulu. Untuk bisa bersedekah tidak perlu menunggu kaya terlebih dahulu. Cukup dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain maka kita akan punya arti tersendiri bagi mereka.

Rasulullah saw telah mengingatkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR Ahmad, Ath Thabari, Ad Daruqutni ). Menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain adalah cita-cita kita semua. Kita berharap kehadiran kita memiliki arti positif bagi orang lain.

Mari tebar kebaikan, jangan dilihat pamornya tetapi lihat efek yang akan ditimbulkannya.

Baiti Jannati, 10 Februari 2020