khairiyati

Teruslah menulis....mana tahu di antara tulisan kita bisa mengispirasi dan memotivasi orang lain... ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Salah Siapa??

Berita yang kubaca di media online dua hari yang lalu, sampai hari ini belum juga bisa hilang dari pikiranku. Masih meninggalkan tanya kok bisa ya, semua ini terjadi???

Dan hari ini berita itu kembali kusampaikan kepada murid-muridku di kelas IX.3 yang kebetulan membahas materi Adab Dalam Pergaulan Remaja, agar mereka berhati-hati menggunakan masa remajanya supaya tidak terjerumus kepada hal yang dilarang oleh norma kesusilaan apalagi norma agama.

Seperti yang tengah hangat diperbincangkan dan menjadi berita yang cukup viral tentang kisah dua orang kakak beradik yang masih sangat belia si kakak berusia 18 tahun dan adiknya 13 tahun. Mereka telah melakukan hubungan suami istri sampai akhirnya si kakak hamil dan melahirkan seorang anak, nauzubillah…, dunia memang sudah edan dan beberapa dari penghuninya sudah tidak bisa lagi berfikir normal. Seorang kakak yang harusnya menjaga adiknya malah menjerumuskan adiknya kepada perbuatan terlarang. Entah apa yang merasukinya sampai nekat berbuat seperti itu.

Miris melihat kejadian ini, anak-anak usia belasan tahun yang mestinya masih menikmati indahnya masa remaja, malahan terpuruk dalam perbuatan dosa. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus dipersalahkan?.

Banyak faktor yang bisa memicu si anak sampai berani berbuat seperti itu, diantaranya adalah :

Kurangnya keharmonisan dalam rumah tangga

Keluarga yang harmonis tentunya menjadi idaman setiap orang, akan tetapi semua itu tidak serta merta diperoleh oleh setiap orang disebabkan karena berbagai alasan.

Apabila keharmonisan ini sudah tidak tercipta lagi, seringkali sebuah perceraian sebagai jalan keluarnya.

Ketidak harmonisan orang tua tentunya sangat berpengaruh pada psikis anak, terkadang mereka mencari kasih sayang di luar sana dari orang lain yang tidak diperolehnya di rumah.

Kurangnya pengawasan dari orang tua

Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk bekerja mencari sesuap nasi untuk kelangsungan hidup keluarganya. Dengan berbagai pekerjaan dan suka duka yang dijalani tetap saja orang tua tidak boleh lengah dengan pekerjaannya, sehingga lupa kalau ada anak-anak yang menjadi tanggung jawab mereka. Apalagi di zaman sekarang orang tua kudu rajin mengawasi perkembangan anak-anaknya agar nantinya mereka tidak kecolongan.

Dari curhatan beberapa siswa mereka banyak menghabiskan waktunya di luar karena di rumah tidak ada siapa-siapa dan mereka baru kembali ke rumah pada saat orang tua mereka akan kembali ke rumah dari tempat mereka bekerja. Waktunya digunakan untuk kegiatan yang tidak jelas diluar sana dengan teman-temannya.

Dan curhatan dari orang tua adalah ya mesti bagaimana lagi mereka harus bekerja sehingga mereka pulang nantinya dalam kondisi lelah dan terkadang tidak sempat menanyakan keadaan buah hati mereka.

Keadaan seperti ini tentu saja bisa memicu terjadinya hal yang tidak diinginkan. Bekerja memang wajib tetapi controling terhadap keseharian anak juga penting.agar tidak ada yang dirugikan.

Kurang bekal agama

Penanaman nilai-nilai agama dalam keluarga adalah hal yang sangat mendasar dan sangat penting. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai agama, lebih cendrung menjaga dirinya dari perbuatan yang tidak baik. Karena mereka sudah dibekali dengan rasa takut kepada tuhannya. Sebaliknya anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kering dengan nilai-nilai agama maka ia akan berbuat sesuka hatinya tanpa merasa malu sedikitpun.

Pengaruh tontonan

Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang informasi bisa menjadi pemicu seorang remaja berbuat tidak pantas. Karena tontonan yang sering dilihatnya, ditambah gejolak jiwa mudanya sehingga tidak sanggup lagi mengendalikan diri dari godaan nafsu setan laknatullah. Tidak lagi dapat berfikir sehat hanyut dalam alam pikirannya yang menyesatkan. Setelah kejadian barulah sesal itu datang.

Kita tidak ingin banyak lagi kisah-kisah seperti ini terjadi pada remaja kita. Mari bersama bergandengan tangan saling mengingatkan dan menjaga generasi berikutnya agar mereka tidak terpuruk dalam lembah kehinaan.

Baiti Jannati, 22-02-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih BundSukses dan salam literasi

23 Feb
Balas

Sukses untuk bunda juga..salam literasi..

23 Feb

Mari kita lebih ekstra memberikan perhatian untuk anak kita dirumah dan anak didik disekolah

23 Feb
Balas

Setuju Bunda.

23 Feb

Mantul

22 Feb
Balas

Terimakasih Pak

22 Feb



search

New Post