Tantangan Gurusiana (Hari ke-30)

Begitu membaca adanya tantangan menulis selama 30 hari 60 hari dan 90 hari yang ditawarkan oleh CEO Media Guru, aku sih yes aja langsung. Dengan mengucap Bismillah Tantanganmu Kuterima, dalam tulisanku yang tayang di hari pertama tantangan. Dengan semangat membara aku merasa bisa menyelesaikan tantangan ini.

Seminggu berlalu, aku mulai kebingungan mau nulis apa lagi ya???? Bingung… dalam kebingungan itulah terkadang ide datang begitu saja lewat gurauan dengan teman, curhatan seseorang sampai kejadian yang dialami sendiri, yang kemudian menjadi bahan untuk melahirkan sebuah tulisan.

Walaupun tanjakan sudah bisa sedikit teratasi, ternyata masalah lain pun datang menghampiri, anak-anak sakit dan dalam waktu yang bersamaan, kegiatan untuk persiapan pelatihan menulis pun makin intens dilakukan. Bingung lagi…mau lanjut atau gimana. Kalau lanjut berarti harus mengerahkan kemampuan untuk mengeluarkan dan melahirkan tulisan, dan kalau berhenti kok rasanya sayang banget ya…sudah sejauh ini !!. mencuri-curi waktu diantara merawat anak-anak yang sakit dan mengikuti kegiatan pelatihan tulisan bisa juga tayang di gurusiana.

Pada akhirnya dengan menguatkan tekat tantangan terus berlanjut, mencoba berdamai dengan keadaan, berdamai dengan hati, berdamai dengan anak-anak. Alhamdulillah persoalan yang mengganggu dan menyita perhatian mulai bisa teratasi. Setelah seminggu lamanya anak-anakpun mulai pulih keadaannya. Dan kegiatan pelatihan terlaksana dengan baik.

Ada pengalaman yang juga membuat jantung kembang kempis, tulisan yang mau diuplode belum kelar dibuat, listrik tiba-tiba mati, dengan penerangan dari lampu senter akhirnya tulisan siap untuk dikirim. Ternyata rintangannya tidak sampai disitu saja, saat ingin mengirimkan tulisan baterai laptop memerikan kode kalau tidak lama lagi ia pun akan berhenti, galau menyergab tiba-tiba, bagaimana ini ?? tombol enter langsung saja ditekan dan tara…tulisan pun akhirnya bisa diuplod. Lega…….,

Dengan Alhamdulillah tantangan tahap pertama ini bisa diselesaikan. Terimakasih untuk anak-anakku yang telah memberi support agar bundanya bisa menyelesaikan tantangan ini walaupun waktu kebersamaan dengan mereka sedikit berkurang. Kepada my family yang selalu setia membaca dan mengingatkan kalau tulisan belum juga di share padahal sudah mendekati batas tenggangnya. “Kok belum ada tulisannya hari ini?” atau “Besok nulis tentang apalagi?” begitu pesan yang dikirim lewat WA yang membuat aku tersenyum melihat antusias mereka dengan tulisanku. Walaupun itu mungkin hanya untuk menyemangati saja. Kepada teman-teman yang juga memberikan apresiasi yang luar biasa.

Payakumbuh, 13 Februari 2020