Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, sebulan penuh kita disunahkan untuk memperbanyak ibadah di bulan ini. Melaksanakan shalat tarawih, tadarus Al qur’an, bersedekah dan amal ibadah lainnya.

          Ramadahan ini memang beda kawan.., seperti yang sering kita dengar pada salah satu iklan di TV, dan kitapun memang merasakan betul perbedaannya. Hampir  semua kegiatan ibadah selama Ramdahan kali ini dikerjakan dari rumah. Karena situasi dan kondisi yang memang mengharuskannya begitu. Tidak apa-apa, toh di rumah kita masih tetap bisa menghidupkan malam-malam selama bulan Ramadhan dengan beribadah bersama keluarga. Yang penting semangat untuk beribadahnya tidak boleh menurun.

            Kemaren sore menjelang magrib, bungsuku memelukku seraya berkata:

            “Bunda, adek udah khatam.”

            “Alhamdulillah..,” jawabku sambil memeluknya dengan bangga.

            Pada tahun lalu ia juga punya keinginan untuk bisa mengkhatamkan Al Qur’an selama bulan Ramadhan, namun tidak berhasil dan  merasa sangat kecewa.

            Di awal bulan Ramadha kali ini ia memang sudah punya niatan untuk bisa mengkhatamkan al Qur’an. Dan tekat itu pun dibarengi dengan usaha yang maksimal. Hampir setiap saat memang terlihat ia asyik dengan al Qur’an kecilnya. Membacanya pada sebagian besar waktunya dengan tanpa disuruh.

            Kalau kita punya tekat yang kuat, semua yang ingin kita wujudkan bisa tercapai syaratnya dengan ikhtiar atau usaha yang sungguh-sungguh. Seperti kata pepatah Man Jadda Wa Jadda (siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil).

            Semoga kedekatan dengan al Qur’an tidak saja berlangsung selama bulan Ramadhan saja. Tetapi tetap berlanjut pada bulan-bulan berikutnya. Mari membumikan Al Qur.an dengan sering membacanya, kemudian membaca artinya dan mempelajari makna-makna yang terkandung di dalamnya.

Payakumbuh, 23 Mei 2020