Rindu itu Berat Ya Antan
Efek dari pandemi virus corona ini memang luar biasa, semua kita pasti merasakan dampaknya. Sekolah-sekolah terpaksa diliburkan, diganti dengan pembelajaran secara daring di rumah. Tempat-tempat ibadah juga ditutup, kegiatan ibadah dilaksanakan di rumah, pusat-pusat perbelanjaan dibatasi dan malahan ada yang ditutup untuk sementara waktu. Sampai-sampai keinginan untuk pulang kampung menemui keluarga tercinta pun ikut di cancel. Menunggu sampai virus ini pergi atau setidaknya kurva pandemik ini mulai menurun.
Semua dijalani dengan keterpaksaan dan kesadaran bahwa kita memang harus menaati setiap hal yang dapat menjaga jangan sampai kurva virus ini semakin meningkat. Agar kita bisa kembali ke masa kita bisa menikmati hari-hari tanpa rasa cemas dan ketakutan.
Dampak ketidak bebasan dan ketidak nyamanan ini juga dirasakan oleh gadis kecil yang bernama Asha. Yang pasti ia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah saja tanpa bisa ke mana-mana. Padahal pada waktu normal setiap minggunya ia bisa bebas menggunjungi kakeknya yang biasa dipanggil dengan sebutan antan. Atau sebaliknya sang antan yang datang berkunjung ke rumah cucunya.
Menghabiskan waktu bersama antan dan om gantengnya adalah saat yang membahagiakan bagi Asha. Mereka sangat kompak bermain bertiga. Kegiatan inipun tidak dilewatkan begitu saja. Lewat bidikan kamera sang antan lahirlah beberapa video berisi keseharian mereka di kanal youtube antan. Video-video yang lucu dan menggemeskan tentang cucu tersayang.
Entah sudah minggu yang keberapa kerinduan itu harus dipendam oleh gadis kecil Asha, kangen…..bisa bertemu dan bermain lagi bersama antan dan om Toni nya . Tapi apa hendak dikata rindu hanya sebatas angan-angan, keinginan untuk bersua harus dipending dulu karena corona.
Lewat gawai hp milik bundanya lah Asha coba mengurai rasa rindunya dengan video call dengan antan dan om Toni nya, bibir mungilnya menuturkan kalau ia kangen untuk bisa bermain bersama lagi. Dan kerinduan yang sama tentunya juga dirasakan oleh antan dan om Toni.
Payakumbuh, 31 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Covid membatasi ruang gerak. Gawai bebas menembus batas..
ya bun...untung ada gawai walau tidak bertemu langsung tapi kita bisa saling bertukar cerita. terimakasih kunjungannya bun.. barakallahu fiik...
Walau pun ukhwah langsung tak tercapaiTetapi gawai menggapai asa
Betul Bun..Barakallahu fiik..
Jauh dimata dekat dihati bun...
Smoga corona cpt berlalu.
Adaa saja ide yang bisa ditulis ya yet..good luck.!
Walau badan berjauhan tapi masih bisa saling memandang mengobati kangen ..
Walau badan berjauhan tapi masih bisa saling memandang mengobati kangen ..
Walau badan berjauhan tapi masih bisa saling memandang mengobati kangen ..
Walau badan berjauhan tapi masih bisa saling memandang mengobati kangen ..
Walau badan berjauhan tapi masih bisa saling memandang mengobati kangen ..
Walau badan berjauhan tapi masih bisa saling memandang mengobati kangen ..
Walau badan berjauhan tapi masih bisa saling memandang mengobati kangen ..
Betul sekali Bun...Semoga keadaan ini cepat berlalu...Karena bertemu langsung bahagianya tidak ada duanya.